45 Manfaat Daun Bidara Untuk Kesehatan, Pengobatan & Ruqyah (Serta Buah, Biji & Akarnya)
Tanaman bidara mempunyai nama ilmiah “Ziziphus Mauritiana” Tanaman bidara juga punya banyak nama di beberapa tempat di Indonesia.
Tanaman bidara dikenal dengan nama lain mirip widara (Sd., Jw.) atau dipendekkan menjadi dara (Jw.); bukol (Md.); bĕkul (Bal.); ko (Sawu); kok (Rote); kom, kon (Timor); bĕdara (Alor); bidara (Mak., Bug.); rangga (Bima); kalangga (Sumba).
Sebutan tumbuhan bidara di dunia internasional yaitu Jujube, Indian Jujube, Indian plum, atau Chinese Apple (Inggris); Jujubier (Prancis); bidara, jujub, epal siam (Mal.); manzanitas (Fil.) zee-pen (Burma); putrea (Kamboja); than (Laos); phutsaa, ma tan (Thai); tao, tao nhuc (Vietnam). (sumber)
Photo credit: Wikipedia.org
Tinggi pohon bidara 5-16 meter. Daun bidara berbentuk lingkaran agak lonjong dengan permukaan yang halus. Daun bidara mempunyai banyak manfaat kesehatan.
Tanaman bidara sanggup Anda manfaatkan daunnya, buahnya, bijinya, hingga akarnya. Buah bidara kultivar yang unggul dijual sebagai buah segar di pasar, yang nantinya bisa dikonsumsi secara langsung, ataupun diolah menjadi minuman segar.
Daun bidara yang muda bisa dijadikan sayuran. Adapun daun bidara yang renta dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Selain itu, rebusan daun bidara juga dipakai sebagian orang untuk diminum sebagai jamu. Daun-daun ini jikalau diremas dengan air maka akan membusa mirip sabun, tidak jarang air daun bidara dipakai untuk memandikan orang yang terkena demam.
Baik itu daun, buah, kulit kayu, hingga akar tumbuhan bidara mempunyai khasiat untuk kesehatan dan pengobatan.
1. Membersihkan Jerawat
Jerawat tidak jarang menciptakan seseorang menjadi kurang percaya diri. Anda sanggup menyembuhkan benjol dengan bahan-bahan herbal, salah satunya yaitu lakukan perawatan masker bidara.
Photo credit: Wikimedia.org
Pada goresan pena berjudul Jerawatan? Jangan Khawatir, Cobalah Masker Bidara! -- Zonamania.com menyebutkan bahwa daun bidara terbukti ampuh sebagai masker untuk menghilangkan jerawat.
Daun bidara berwarna hijau mengkilat di penggalan atas, dan pada penggalan bawahnya bewarna agak keputihan atau cokelat karat.
Daun bidara mengandung senyawa antibakterial yang bekerja untuk melawan serangan penyakit. Daun bidara semenjak dahulu sudah dipakai untuk menjaga kesehatan tubuh.
Daun bidara sanggup diracik sebagai jamu herbal, Anda bisa menumbuk daun biadara dan dilarutkan dengan air, kemudian dipakai untuk pengobatan luar untuk mengatasi problem pada kulit, diantaranya benjol dan jamur pada kulit.
Terdapat resep khsusus untuk mengobati benjol dengan daun bidara. Khasiat daun bidara ini bisa anda manfaatkan untuk dijadikan masker pada kulit wajah.
Penggunaan daun bidara sebagai masker wajah ini bermanfaaat untuk membersihkan kulit dari kotoran, membersihkan jerawat, dan mencegah kulit dari kerusakan yang diakibatkan jerawat.
Untuk orang yang mempunyai jenis kulit berminyak akan rentan terkena benjol di wajah. Masalah benjol sanggup mengakibatkan kerusakan kulit wajah. Oleh alasannya ialah itu, manfaatkan masker daun bidara ini.
Berikut langkah-langkah menciptakan masker bidara:
Manfaat masker daun bidara ini untuk kehalusan kulit, serta membantu membersihkan benjol di wajah.
Namun ingat, menghilangkan benjol dengan daun bidara tidaklah instan, butuh proses dan ketekunan.
2. Mencegah Diabetes
Pada buku berjudul Mukjizat Herbal Dalam Al Alquran Volume 1 oleh Muhammad Hatta A.Fattah (Penerbit: Mirqat), di halaman 183-184 menyebutkan bahwa daun bidara tidak hanya dimanfaatkan untuk memandikan mayit dan mandi haidh, namun daun bidara mempunyai khasiat untuk pengobatan banyak sekali jenis penyakit, diantaranya malaria, diare, dan kencing manis.
Daun bidara juga sanggup untuk menguatkan rambut, menghilangkan kotoran (daki), membersihkan kulit dan melembutkannya, dan menyembuhkan luka.
Penggunaan daun bidara yang nenakjubkan mafaatnya ialah untuk mencegah munculnya diabetes. Kandungan senyawa dalam daun bidara kering bekerja secara efektif untuk melindungi tubuh dari kerusakan sistem pengaturan kadar gula.
Photo credit: Mengobati Kesurupan dengan Daun Bidara -- Konsultasisyariah.com oleh Ustadz Ammi Nur Baits (beliau ialah Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh).
Photo credit: Terapi-albarokah.blogspot.com
Disebutkan bahwa tidak dijumpai adanya dalil dari al-Quran ataupun hadis yang menjelaskan tetang penggunaan daun bidara untuk mengobati sihir dan kesurupan jin (syaiton).
Adapun yang dijumpai dalam hadis yaitu mengenai khasiat daun bidara untuk membersihkan tubuh dari kotoran yang susah dihilangkan. Penggunaannya untuk membersihkan bekas haid bagi wanita, dan untuk memandikan jenazah.
Walaupun tidak ditemukan dalilnya dari Al-Qur’an dan Hadist ihwal hubungan daun bidara dengan pengobatan akhir sihir dan kesurupan, namun para ulama memahami bahwa kajian pengobatan sihir termasuk ke dalam kategori pembahasan at-Tadawi (pengobatan), dan bukan kajian ibadah.
Sehingga, selama tidak menggunakan media/benda yang tidak boleh oleh agama dan juga terbukti mujarab (bisa mengobati), maka penggunaan media semacam ini dibolehkan.
Syaikh Ibnu Baz pernah memperlihatkan paparan mengenai pengobatan sihir, mirip yang terdapat di Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 3/279, dia berkata:
Diantara cara mengobati sihir, dia bisa mengambil 7 lembar daun bidara hijau, kemudian ditumbuk dengan kerikil atau semacamnya, kemudian ditaruh di ember, kemudian dicampur air yang cukup untuk mandi. Kemudian dibacakan ayat kursi, al-kafirun, al-ikhlas, al-falaq, an-Nas…. (beliau menyebutkan beberapa ayat lainnya).
Ada banyak dampak sihir, salah satunya (seperti yang dijelaskan di di Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 3/279) yaitu sihir yang mengakibatkan para suami terhalangi sehingga tidak bisa bekerjasama badan.
Keterangan lainnya disampaikan Syaikh Abdullah Aljibrin, dia berkata:
Saya pernah meruqyah anggota keluarga dan orang-orang erat saya yang tidak bisa melaksanakan hubungan dengan istrinya akhir sihir. Saya ruqyah mereka dengan menggunakan beberapa lembar daun bidara mirip yang disebutkan Ibnu Katsir, dan membacakan beberapa ayat al-Quran, dan dengan izin Tuhan sembuh. (as-Shawaiq al-Mursalah fi at-Tashaddi lil Musya’widzin wa as-Saharah)
Penjelasan lainnya dari Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi, dalam menanggapi sebagian orang yang melarang penggunaan daun bidara untuk mengobati sihir alasannya ialah tidak ada dalil.
Syaikh menjelaskan bahwa menghilangkan sihir dengan doa-doa yang disyariatkan atau dengan pengobatan yang mubah, hukumnya boleh.
Dimana daun bindara termasuk sesuatu yang mubah. Apabila ada keuntungannya mirip untuk mengobati sihir atau yang lainnya, maka tidak problem menggunakannya.
12. Memandikan Jenazah
Sebagian sunnah (ajaran Nabi Muhammad) yang jarang dijumpai dikala ini ialah penggunaan daun bidara dalam mamandikan jenazah. Hendaknya sunnah ini kembali dihidupkan biar memperoleh keberkahan.
Gambar: Keranda Mayat
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ihwal orang yang jatuh dari ontanya kemudian meninggal dunia, Nabi Muhammad shollallahu‘alaihi wa‘ala alihi wasallam bersabda:
“Mandikanlah dia dengan air yang dicampur daun bidara dan kafanilah dengan dua baju”. (HR. Bukhary :1719)
Ketika Zainab, putri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia, yang bertugas untuk memandikannya ialah Ummu Athiyah radhiyallahu ‘anha.
Maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ummu Athiyah,
“Cuci jenazahnya 3 kali, 5 kali, atau boleh lebih dari itu, apabila menurutmu diharapkan maka dengan air dan daun bidara.” (HR. Bukhari 1253)
Jelas dari pemaparan kedua buah hadits tersebut, merupakan suri tauladan dari Nabi Muhammad shollallahu‘alaihi wasallam untuk menggunakan daun bidara dalam memandikan jenazah, baik itu mayit lelaki maupun wanita.
13. Mandi Haidh
Penggunaan daun bidara juga dianjurkan untuk perempuan yang mengalami haid. Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam memerintahkan perempuan yang membersihkan sisa darah haid, biar menggunakan bidara.
Setelah simpulan haidh maka seorang perempuan harus bersuci yang dikenal dengan sebutan mandi haid
Photo credit: Pexels.com
Dilansir dari laman Muslimah.or.id, bahwa haid ialah salah satu najis yang menghalangi perempuan untuk melaksanakan ibadah mirip puasa dan sholat. Sehingga sehabis simpulan haidh harus melaksanakan mandi haid. Agar ibadah diterima Allah, melaksanakannya juga harus sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Rasulullah menjelaskan ihwal tata cara mandi haid dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa Asma’ binti Syakal Radhiyallahu‘anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ihwal mandi haidh, maka dia bersabda:
“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya kemudian menggosok-gosokkannya dengan berpengaruh sehingga air hingga pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, kemudian mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya.
Maka Asma’ berkata: “Bagaimana saya bersuci dengannya?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maha Suci Allah”
Maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: “Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).”
Syaikh Mushthafa Al-‘Adawy berkata: “Wajib bagi perempuan untuk memastikan sampainya air ke pangkal rambutnya pada waktu mandinya dari haidh baik dengan menguraikan jalinan rambut atau tidak. Apabila air tidak sanggup hingga pada pangkal rambut kecuali dengan menguraikan jalinan rambut maka dia (wanita tersebut) menguraikannya -bukan alasannya ialah menguraikan jalinan rambut ialah wajib- tetapi biar air sanggup hingga ke pangkal rambutnya, Wallahu A’lam.”
Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara)...”
Maka yang dimaksud sidrahnya ialah daun bidara, atau boleh juga dipakai pengganti sidr mirip sabun dan semacamnya.
Sumber lengkap: Majalah As Sunah Edisi 04/Th.IV/1420-2000
14. Menghilangkan Bau Ketiak dan Keringat
Dr Muhammad Arifin Badri (beliau ialah lulusan S3 Universitas Islam Madinah) di dalam tulisannya berjudul Wuih! Bau Banget Keringatnya -- Arifinbadri.com, menjelaskan bahwa daun bidara sanggup dimanfaatkan untuk menghilangkan anyir ketiak.
Photo credit: Shutterstock.com
Jika Anda sedang mengalami problem anyir ketiak yang kurang sedap, jangan kawatir alasannya ialah insyaAllah ada cara gampang dan manjur untuk mengatasinya.
Caranya, siapkan beberapa helai daun bidara, kemudian remas-remas supaya menjadi lebih lunak, kemudian tinggal digosokan ke ketiak, lakukan dikala mandi.
Dengan melaksanakan ini, Insya Tuhan nantinya anyir ketiak dan keringat akan menghilang. Hal ini masuk akal jikalau dari dulu daun bidara telah dianjurkan dipakai untuk mandi.
Bahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah memerintahkan kepada umatnya untuk menggunakan daun bidara untuk mandi, termasuk juga untuk memandikan jenazah.
Berikut manfaat daun bidara yang lainnya, hanya saja masih memerlukan penelitian atau klarifikasi para jago yang memadai:
15. Mengatasi Masalah Insomnia
16. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
17. Mencegah dan Mengurangi Depresi
18. Menjaga Kesehatan Lambung
19. Menurunkan Demam
20. Meningkatkan Nafsu Makan
21. Mencegah Kanker & Tumor
22. Mengobati Masalah Kardiovaskuler
23. Mengatasi Wasir
24. Mencegah Bakteri dan Virus
25. Menyehatkan Mulut
26. Meningkatkan Gairah Seksual
27. Mengatasi Ejakulasi Dini
28. Baik Untuk Tulang
29. Menjaga Kesehatan Gigi
30. Penurun tekanan darah tinggi
31. Menjaga Kesehatan Usus
32. Menyehatkan Sel Tubuh
33. Mengobati Malaria
Pemberitahuan
Bagi ibu hamil atau menyusui yang berencana untuk mengkonsumsi daun bidara, hendaknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Walaupun belum ada penelitian yang memadai mengenai imbas samping pemakaian daun bidara untuk ibu hamil, namun disarankan untuk berkonsultasi.
Dalam penggunaan daun bidara segar atau yang berbentuk bubuk, harus menghindari kontaminasi dari terkena logam atau besi.
Manfaat Buah Bidara
Buah bidara diperjual-belikan sebagai buah segar, untuk dimakan eksklusif atau juga tidak jarang dijadikan minuman segar. Di sebagian daerah, buah ini dikeringkan ataupun dijadikan manisan.
Buah Bidara / Ziziphus Mauritiana / Jujube memilki gizi yang tidak boleh diremehkan. Buah ini juga yummy dimakan dalam bentuk segar, bahkan mempunyai banyak kegunaan kuliner di banyak sekali negara.
Pada buku "Mukjizat Herbal Dalam Al Alquran Volume 1" oleh Muhammad Hatta A.Fattah (Penerbit: Mirqat), di halaman 177 disebutkan bahwa rasa buah bidara umumnya pahit asam manis.
Ketika buah bidara berwama hijau, rasanya biasanya pahit keasaman.
Saat warna ranum kuning kemerahan dan kecoklatan bisa dipastikan rasanya manis, namun sentuhan asam masih dirasakan.
Bentuk buah bidara ibarat anggur, tapi kulitnya tidak sekeras anggur.
Buah Bidara yang Muda | Photo credit: Wikipedia.org
Buah Bidara Telah Masak yang Berjatuhan di Pasir Pantai | Photo credit: Wikipedia.org
Pada artikel berjudul Health Benefits of Jujube Fruit or Ber or Ziziphus Mauritiana -- Epainassist.com, menyebutkan bahwa buah Bidara penuh dengan vitamin dan mineral. Berikut ialah komposisi gizi rata-rata 100gm buah bidara (Ziziphus Mauritiana):
Karena dikemas dengan mineral dan vitamin, buah bidara memperlihatkan manfaat penting untuk kesehatan tubuh, sistem peredaran darah, hingga penampilan kulit tubuh.
Mencegah Pilek dan Batuk. Buah bidara kaya akan vitamin A dan C yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit batuk dan pilek, ataupun penyakit akhir cuaca.
Menurunkan Tekanan Darah. Buah bidara kaya akan potasium dan vitamin B-kompleks yang terbukti khasiatnya untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Sifat Antioksidan. Buah bidara merupakan sumber antioksidan yang baik, yang bermanfaat untuk membantu proses peremajaan sel-sel tubuh, dan menjaga fungsi organ hati dan ginjal.
Kesehatan Kulit Tubuh. Kandungan antioksidan memperlihatkan solusi penting untuk banyak problem kulit. Buah bidara ini juga dipakai secara eksternal untuk mengatasi problem kulit akhir sengatan matahari, kukit kering, dan keriput.
Mengobati Gangguan Pencernaan. Buah bidara secara alami mengobati banyak sekali gangguan pencernaan. Khasiatnya membantu dalam sekresi enzim, sehingga menjaga fungsi organ pencernaan biar selalu normal. Khasiatnya juga sanggup mengobati sembelit jikalau dipakai dalam bentuk kering.
Meningkatkan Energi. Buah bidara menjadi sumber energi yang bagus. Mengonsumsinya sanggup mengurangi kelelahan dan membantu menghasilkan tenaga atau energi untuk beraktivitas.
Manfaat Bagian Lainnya dari Tanaman Bidara (Ziziphus Mauritiana)
Akar pohon bidara sanggup dimanfaatkan untuk membantu pertumbuhan rambut yang baik, serta mengurangi demam yang terbentuk alasannya ialah penyakit lain mirip cacar air dan campak.
Pada buku Mukjizat Herbal Dalam Al Alquran Volume 1 oleh Muhammad Hatta A.Fattah, di hal.183-185 disebutkan bahwa buah, biji, daun, kulit kayu, dan akar dari pohon bidara berguna obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapat untuk luka.
Di Jawa, kutit kayu pohon bidara dipakai untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, adapun di Malaysia tidak jarang dipakai sebagai obat sakit perut.
Perasan kulit batang pohon sidr sanggup mencegah penyakit batuk berat dan mutah darah. Kutit, ranting dan batang pohon bidara bisa dimanfaatkan dalam mengobati demam.
Tanaman bidara dikenal dengan nama lain mirip widara (Sd., Jw.) atau dipendekkan menjadi dara (Jw.); bukol (Md.); bĕkul (Bal.); ko (Sawu); kok (Rote); kom, kon (Timor); bĕdara (Alor); bidara (Mak., Bug.); rangga (Bima); kalangga (Sumba).
Sebutan tumbuhan bidara di dunia internasional yaitu Jujube, Indian Jujube, Indian plum, atau Chinese Apple (Inggris); Jujubier (Prancis); bidara, jujub, epal siam (Mal.); manzanitas (Fil.) zee-pen (Burma); putrea (Kamboja); than (Laos); phutsaa, ma tan (Thai); tao, tao nhuc (Vietnam). (sumber)
Tinggi pohon bidara 5-16 meter. Daun bidara berbentuk lingkaran agak lonjong dengan permukaan yang halus. Daun bidara mempunyai banyak manfaat kesehatan.
Tanaman bidara sanggup Anda manfaatkan daunnya, buahnya, bijinya, hingga akarnya. Buah bidara kultivar yang unggul dijual sebagai buah segar di pasar, yang nantinya bisa dikonsumsi secara langsung, ataupun diolah menjadi minuman segar.
Daun bidara yang muda bisa dijadikan sayuran. Adapun daun bidara yang renta dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Selain itu, rebusan daun bidara juga dipakai sebagian orang untuk diminum sebagai jamu. Daun-daun ini jikalau diremas dengan air maka akan membusa mirip sabun, tidak jarang air daun bidara dipakai untuk memandikan orang yang terkena demam.
Baik itu daun, buah, kulit kayu, hingga akar tumbuhan bidara mempunyai khasiat untuk kesehatan dan pengobatan.
Manfaat Daun Bidara
1. Membersihkan Jerawat
Jerawat tidak jarang menciptakan seseorang menjadi kurang percaya diri. Anda sanggup menyembuhkan benjol dengan bahan-bahan herbal, salah satunya yaitu lakukan perawatan masker bidara.
Photo credit: Wikimedia.org
Pada goresan pena berjudul Jerawatan? Jangan Khawatir, Cobalah Masker Bidara! -- Zonamania.com menyebutkan bahwa daun bidara terbukti ampuh sebagai masker untuk menghilangkan jerawat.
Daun bidara berwarna hijau mengkilat di penggalan atas, dan pada penggalan bawahnya bewarna agak keputihan atau cokelat karat.
Daun bidara mengandung senyawa antibakterial yang bekerja untuk melawan serangan penyakit. Daun bidara semenjak dahulu sudah dipakai untuk menjaga kesehatan tubuh.
Daun bidara sanggup diracik sebagai jamu herbal, Anda bisa menumbuk daun biadara dan dilarutkan dengan air, kemudian dipakai untuk pengobatan luar untuk mengatasi problem pada kulit, diantaranya benjol dan jamur pada kulit.
Terdapat resep khsusus untuk mengobati benjol dengan daun bidara. Khasiat daun bidara ini bisa anda manfaatkan untuk dijadikan masker pada kulit wajah.
Penggunaan daun bidara sebagai masker wajah ini bermanfaaat untuk membersihkan kulit dari kotoran, membersihkan jerawat, dan mencegah kulit dari kerusakan yang diakibatkan jerawat.
Untuk orang yang mempunyai jenis kulit berminyak akan rentan terkena benjol di wajah. Masalah benjol sanggup mengakibatkan kerusakan kulit wajah. Oleh alasannya ialah itu, manfaatkan masker daun bidara ini.
Berikut langkah-langkah menciptakan masker bidara:
- Siapkan beberapa lembar daun bidara, kemudian bersihkan dengan air mengalir.
- Lalu tumbuk halus dan masukkan ke dalam mangkuk.
- Tambahkan sedikit air ke dalam mangkuk tersebut.
- Setelah berbentuk mirip pasta kental, maka oleskan pada kulit wajah (sebagai masker).
- Setelah simpulan mengoleskan, maka diamkan hingga masker wajah mengering.
- Lalu bilas wajah dengan air higienis (tanpa sabun).
Manfaat masker daun bidara ini untuk kehalusan kulit, serta membantu membersihkan benjol di wajah.
Namun ingat, menghilangkan benjol dengan daun bidara tidaklah instan, butuh proses dan ketekunan.
Pada buku berjudul Mukjizat Herbal Dalam Al Alquran Volume 1 oleh Muhammad Hatta A.Fattah (Penerbit: Mirqat), di halaman 183-184 menyebutkan bahwa daun bidara tidak hanya dimanfaatkan untuk memandikan mayit dan mandi haidh, namun daun bidara mempunyai khasiat untuk pengobatan banyak sekali jenis penyakit, diantaranya malaria, diare, dan kencing manis.
Daun bidara juga sanggup untuk menguatkan rambut, menghilangkan kotoran (daki), membersihkan kulit dan melembutkannya, dan menyembuhkan luka.
Penggunaan daun bidara yang nenakjubkan mafaatnya ialah untuk mencegah munculnya diabetes. Kandungan senyawa dalam daun bidara kering bekerja secara efektif untuk melindungi tubuh dari kerusakan sistem pengaturan kadar gula.
Photo credit: Mengobati Kesurupan dengan Daun Bidara -- Konsultasisyariah.com oleh Ustadz Ammi Nur Baits (beliau ialah Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh).
Photo credit: Terapi-albarokah.blogspot.com
Disebutkan bahwa tidak dijumpai adanya dalil dari al-Quran ataupun hadis yang menjelaskan tetang penggunaan daun bidara untuk mengobati sihir dan kesurupan jin (syaiton).
Adapun yang dijumpai dalam hadis yaitu mengenai khasiat daun bidara untuk membersihkan tubuh dari kotoran yang susah dihilangkan. Penggunaannya untuk membersihkan bekas haid bagi wanita, dan untuk memandikan jenazah.
Walaupun tidak ditemukan dalilnya dari Al-Qur’an dan Hadist ihwal hubungan daun bidara dengan pengobatan akhir sihir dan kesurupan, namun para ulama memahami bahwa kajian pengobatan sihir termasuk ke dalam kategori pembahasan at-Tadawi (pengobatan), dan bukan kajian ibadah.
Sehingga, selama tidak menggunakan media/benda yang tidak boleh oleh agama dan juga terbukti mujarab (bisa mengobati), maka penggunaan media semacam ini dibolehkan.
Syaikh Ibnu Baz pernah memperlihatkan paparan mengenai pengobatan sihir, mirip yang terdapat di Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 3/279, dia berkata:
Diantara cara mengobati sihir, dia bisa mengambil 7 lembar daun bidara hijau, kemudian ditumbuk dengan kerikil atau semacamnya, kemudian ditaruh di ember, kemudian dicampur air yang cukup untuk mandi. Kemudian dibacakan ayat kursi, al-kafirun, al-ikhlas, al-falaq, an-Nas…. (beliau menyebutkan beberapa ayat lainnya).
Ada banyak dampak sihir, salah satunya (seperti yang dijelaskan di di Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 3/279) yaitu sihir yang mengakibatkan para suami terhalangi sehingga tidak bisa bekerjasama badan.
Keterangan lainnya disampaikan Syaikh Abdullah Aljibrin, dia berkata:
Saya pernah meruqyah anggota keluarga dan orang-orang erat saya yang tidak bisa melaksanakan hubungan dengan istrinya akhir sihir. Saya ruqyah mereka dengan menggunakan beberapa lembar daun bidara mirip yang disebutkan Ibnu Katsir, dan membacakan beberapa ayat al-Quran, dan dengan izin Tuhan sembuh. (as-Shawaiq al-Mursalah fi at-Tashaddi lil Musya’widzin wa as-Saharah)
Penjelasan lainnya dari Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi, dalam menanggapi sebagian orang yang melarang penggunaan daun bidara untuk mengobati sihir alasannya ialah tidak ada dalil.
Syaikh menjelaskan bahwa menghilangkan sihir dengan doa-doa yang disyariatkan atau dengan pengobatan yang mubah, hukumnya boleh.
Dimana daun bindara termasuk sesuatu yang mubah. Apabila ada keuntungannya mirip untuk mengobati sihir atau yang lainnya, maka tidak problem menggunakannya.
12. Memandikan Jenazah
Sebagian sunnah (ajaran Nabi Muhammad) yang jarang dijumpai dikala ini ialah penggunaan daun bidara dalam mamandikan jenazah. Hendaknya sunnah ini kembali dihidupkan biar memperoleh keberkahan.
Gambar: Keranda Mayat
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ihwal orang yang jatuh dari ontanya kemudian meninggal dunia, Nabi Muhammad shollallahu‘alaihi wa‘ala alihi wasallam bersabda:
اغْسِلُوْهُ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَكَفِّنُوْهُ فِي ثَوْبَيْنِ.
Maka Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ummu Athiyah,
اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
Jelas dari pemaparan kedua buah hadits tersebut, merupakan suri tauladan dari Nabi Muhammad shollallahu‘alaihi wasallam untuk menggunakan daun bidara dalam memandikan jenazah, baik itu mayit lelaki maupun wanita.
13. Mandi Haidh
Penggunaan daun bidara juga dianjurkan untuk perempuan yang mengalami haid. Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam memerintahkan perempuan yang membersihkan sisa darah haid, biar menggunakan bidara.
Setelah simpulan haidh maka seorang perempuan harus bersuci yang dikenal dengan sebutan mandi haid
Photo credit: Pexels.com
Dilansir dari laman Muslimah.or.id, bahwa haid ialah salah satu najis yang menghalangi perempuan untuk melaksanakan ibadah mirip puasa dan sholat. Sehingga sehabis simpulan haidh harus melaksanakan mandi haid. Agar ibadah diterima Allah, melaksanakannya juga harus sesuai tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Rasulullah menjelaskan ihwal tata cara mandi haid dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwa Asma’ binti Syakal Radhiyallahu‘anha bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ihwal mandi haidh, maka dia bersabda:
“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya kemudian menggosok-gosokkannya dengan berpengaruh sehingga air hingga pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, kemudian mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya.
Maka Asma’ berkata: “Bagaimana saya bersuci dengannya?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maha Suci Allah”
Maka ‘Aisyah berkata kepada Asma’: “Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).”
Syaikh Mushthafa Al-‘Adawy berkata: “Wajib bagi perempuan untuk memastikan sampainya air ke pangkal rambutnya pada waktu mandinya dari haidh baik dengan menguraikan jalinan rambut atau tidak. Apabila air tidak sanggup hingga pada pangkal rambut kecuali dengan menguraikan jalinan rambut maka dia (wanita tersebut) menguraikannya -bukan alasannya ialah menguraikan jalinan rambut ialah wajib- tetapi biar air sanggup hingga ke pangkal rambutnya, Wallahu A’lam.”
Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara)...”
Maka yang dimaksud sidrahnya ialah daun bidara, atau boleh juga dipakai pengganti sidr mirip sabun dan semacamnya.
Sumber lengkap: Majalah As Sunah Edisi 04/Th.IV/1420-2000
14. Menghilangkan Bau Ketiak dan Keringat
Dr Muhammad Arifin Badri (beliau ialah lulusan S3 Universitas Islam Madinah) di dalam tulisannya berjudul Wuih! Bau Banget Keringatnya -- Arifinbadri.com, menjelaskan bahwa daun bidara sanggup dimanfaatkan untuk menghilangkan anyir ketiak.
Photo credit: Shutterstock.com
Jika Anda sedang mengalami problem anyir ketiak yang kurang sedap, jangan kawatir alasannya ialah insyaAllah ada cara gampang dan manjur untuk mengatasinya.
Caranya, siapkan beberapa helai daun bidara, kemudian remas-remas supaya menjadi lebih lunak, kemudian tinggal digosokan ke ketiak, lakukan dikala mandi.
Dengan melaksanakan ini, Insya Tuhan nantinya anyir ketiak dan keringat akan menghilang. Hal ini masuk akal jikalau dari dulu daun bidara telah dianjurkan dipakai untuk mandi.
Bahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah memerintahkan kepada umatnya untuk menggunakan daun bidara untuk mandi, termasuk juga untuk memandikan jenazah.
Berikut manfaat daun bidara yang lainnya, hanya saja masih memerlukan penelitian atau klarifikasi para jago yang memadai:
15. Mengatasi Masalah Insomnia
16. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
17. Mencegah dan Mengurangi Depresi
18. Menjaga Kesehatan Lambung
19. Menurunkan Demam
20. Meningkatkan Nafsu Makan
21. Mencegah Kanker & Tumor
22. Mengobati Masalah Kardiovaskuler
23. Mengatasi Wasir
24. Mencegah Bakteri dan Virus
25. Menyehatkan Mulut
26. Meningkatkan Gairah Seksual
27. Mengatasi Ejakulasi Dini
28. Baik Untuk Tulang
29. Menjaga Kesehatan Gigi
30. Penurun tekanan darah tinggi
31. Menjaga Kesehatan Usus
32. Menyehatkan Sel Tubuh
33. Mengobati Malaria
Pemberitahuan
Bagi ibu hamil atau menyusui yang berencana untuk mengkonsumsi daun bidara, hendaknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Walaupun belum ada penelitian yang memadai mengenai imbas samping pemakaian daun bidara untuk ibu hamil, namun disarankan untuk berkonsultasi.
Dalam penggunaan daun bidara segar atau yang berbentuk bubuk, harus menghindari kontaminasi dari terkena logam atau besi.
Manfaat Buah Bidara
Buah bidara diperjual-belikan sebagai buah segar, untuk dimakan eksklusif atau juga tidak jarang dijadikan minuman segar. Di sebagian daerah, buah ini dikeringkan ataupun dijadikan manisan.
Buah Bidara / Ziziphus Mauritiana / Jujube memilki gizi yang tidak boleh diremehkan. Buah ini juga yummy dimakan dalam bentuk segar, bahkan mempunyai banyak kegunaan kuliner di banyak sekali negara.
Pada buku "Mukjizat Herbal Dalam Al Alquran Volume 1" oleh Muhammad Hatta A.Fattah (Penerbit: Mirqat), di halaman 177 disebutkan bahwa rasa buah bidara umumnya pahit asam manis.
Ketika buah bidara berwama hijau, rasanya biasanya pahit keasaman.
Saat warna ranum kuning kemerahan dan kecoklatan bisa dipastikan rasanya manis, namun sentuhan asam masih dirasakan.
Bentuk buah bidara ibarat anggur, tapi kulitnya tidak sekeras anggur.
Buah Bidara Telah Masak yang Berjatuhan di Pasir Pantai | Photo credit: Wikipedia.org
Pada artikel berjudul Health Benefits of Jujube Fruit or Ber or Ziziphus Mauritiana -- Epainassist.com, menyebutkan bahwa buah Bidara penuh dengan vitamin dan mineral. Berikut ialah komposisi gizi rata-rata 100gm buah bidara (Ziziphus Mauritiana):
- Karbohidrat 17g
- Protein 0.8g
- Lemak 0,07 g
- Gula 10.5g
- Kalsium 6mg
- Fosfor 6mg
- Besi 0.15mg
- Potassium 70mg
- Sodium 1mg
- Seng 0,01mg
- Magnesium 3mg
- Karoten 0,021 mg
- Tiamin 0,024 mg
- Riboflavin 0.038mg
- Niacin 0,087mg
- Asam sitrat 1,1 mg
- Asam askorbat 75 mg
- Flavonoid
Karena dikemas dengan mineral dan vitamin, buah bidara memperlihatkan manfaat penting untuk kesehatan tubuh, sistem peredaran darah, hingga penampilan kulit tubuh.
Mencegah Pilek dan Batuk. Buah bidara kaya akan vitamin A dan C yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dari penyakit batuk dan pilek, ataupun penyakit akhir cuaca.
Menurunkan Tekanan Darah. Buah bidara kaya akan potasium dan vitamin B-kompleks yang terbukti khasiatnya untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Sifat Antioksidan. Buah bidara merupakan sumber antioksidan yang baik, yang bermanfaat untuk membantu proses peremajaan sel-sel tubuh, dan menjaga fungsi organ hati dan ginjal.
Kesehatan Kulit Tubuh. Kandungan antioksidan memperlihatkan solusi penting untuk banyak problem kulit. Buah bidara ini juga dipakai secara eksternal untuk mengatasi problem kulit akhir sengatan matahari, kukit kering, dan keriput.
Mengobati Gangguan Pencernaan. Buah bidara secara alami mengobati banyak sekali gangguan pencernaan. Khasiatnya membantu dalam sekresi enzim, sehingga menjaga fungsi organ pencernaan biar selalu normal. Khasiatnya juga sanggup mengobati sembelit jikalau dipakai dalam bentuk kering.
Meningkatkan Energi. Buah bidara menjadi sumber energi yang bagus. Mengonsumsinya sanggup mengurangi kelelahan dan membantu menghasilkan tenaga atau energi untuk beraktivitas.
Memperkuat Otot, Tulang dan Gigi. Kandungan kalsium dan fosfor yang ditemukan di dalam buah bidara terbukti bisa mempromosikan penguatan otot tubuh, tulang dan gigi.
Membantu Penyembuhan Luka. Buah bidara mengandung beberapa asam amino penting yang bermanfaat dalam membantu sel tubuh membangun banyak sekali jenis protein yang penting untuk penyembuhan luka.
Menenangkan Sistem Saraf . Buah bidara mempunyai khasiat untuk meredakan stres dan depresi, dengan cara membantu menenangkan sistem saraf tubuh. Konsumsi buah ini membantu untuk meredakan stres dan kecemasan, serta mengatasi problem insomnia (susah tidur).
Meningkatkan Imunitas dan Kesehatan Jantung. Kandungan flavonoid yang ditemukan di dalam buah bidara bermanfaat untuk menangkal paparan radikal bebas dalam sistem peredaran darah penyebab jantung tersumbat dan gangguan kardiovaskular lainnya.
Senyawa Flavonoid di dalam Buah Bidara mempunyai fungsi anti-oksidan, anti-inflamasi dan anti-kanker yang baik. Hal ini bermanfaat sangat penting dalam menurunkan risiko pembentukan sel kanker yang berbahaya.
Manfaat Bagian Lainnya dari Tanaman Bidara (Ziziphus Mauritiana)
Akar pohon bidara sanggup dimanfaatkan untuk membantu pertumbuhan rambut yang baik, serta mengurangi demam yang terbentuk alasannya ialah penyakit lain mirip cacar air dan campak.
Pada buku Mukjizat Herbal Dalam Al Alquran Volume 1 oleh Muhammad Hatta A.Fattah, di hal.183-185 disebutkan bahwa buah, biji, daun, kulit kayu, dan akar dari pohon bidara berguna obat, terutama untuk membantu pencernaan dan sebagai tapat untuk luka.
Di Jawa, kutit kayu pohon bidara dipakai untuk menyembuhkan gangguan pencernaan, adapun di Malaysia tidak jarang dipakai sebagai obat sakit perut.
Perasan kulit batang pohon sidr sanggup mencegah penyakit batuk berat dan mutah darah. Kutit, ranting dan batang pohon bidara bisa dimanfaatkan dalam mengobati demam.
0 Response to "45 Manfaat Daun Bidara Untuk Kesehatan, Pengobatan & Ruqyah (Serta Buah, Biji & Akarnya)"
Post a Comment